Langsung ke konten utama

Ketika Ngebet Pengen Menikah

Sumber; dictio.id

Sepertinya sudah tidak bisa dibantah, dalam kehidupan berumah tangga terutama bagi pasangan muda yang tidak berlandaskan kesiapan niat, mental. Maka terancam nyaris tumbang tak tertolongkan.

Menikah pada usia muda saat ini memang sudah begitu viral. keberanian mereka yang dikatakan masih berada dibawah umur 20 tahun dengan bangganya menampilkan diri di Sosial Media. Dari mulai persiapan, resepsi dan berunjuk senyum merona dengan penuh kebahagiaan serta menggandengkan menunjukan buku resmi pernikahan.

Pernikahan dini seakan ajang pertunjukan, "bahwa usia  belasan juga katanya siap saling membahagiakan, siap menafkahi, saling bertanggung jawab dan sebagai pelopor keselamatan, dengan dalih agar yang masih pacaran segera lanjut kejenjang pernikahan".

Lahir sebuah pertanyaan pasti dari kalangan para jomlowers termasuk saya peribadi hehe. Yang memilih sendiri sembari ngumpulin kesiapan modal juga mental. Apakah menikah muda menyenangkan? Dan layak dijadikan sebagai tujuan kehidupan?

Bukan berarti, yang menulis memilih sendiri kerena mengetahui berbagai kegagalan-kegalan mereka yang menikah usia dini berujung ambruk tragis tidak, dikarenakan masih ada prihal yang lebih perlu untuk diperjuangkan  ketimbang segera menghalalkan anak orang.

Tulisan ini hanya sebuah persetujuan dari pemikiran para pemikir, untuk menyelamatkan kaum generasi lebih khusus kaum millenial jaman sekarang.

Mengetahui dari jabar.tribunnews sebuah alkisah runtuhnya singgasana rumah tangga Salmafina Khairunnisa (18 tahun) putri dari Sunan Kali Jaga (pengacara kondang),  dan Taqi Malik (20 tahun) seorang Hafiz Alqur'an yang sedang naik daun kala itu dan memiliki suara merdu ketika melantunkan ayat Alqur'an.

Mereka telah diketahui warganet. Dalam riwayat kehidupan rumah tangga mereka telah  runtuh terlunta-lunta dalam jangka waktu selama 3 bulan dan resmi tragis dimeja persidangan.

Sebagai sumber dari www.bridestory.com yang katanya ada beberapa kontra yang perlu dipahami bagi pasangan muda, sebelum memutuskan untuk menikah.
Dan ini salah satu referensi sebagai pengetahuan untuk diketahui bagi para pemuda yang ngebet ingin segera menikah;

"Pertama-tama, pasangan usia muda umumnya masih belum memiliki pengalaman dalam rumah tangga.
Tingkat kedewasaan yang menjadi kepatutan untuk dipertanyakan".

- Pekerjaan yang Belum Mapan
Menangani kondisi saat berkeluarga yang belum stabil. Tidak semua dari kalangan mereka yang usia muda sudah mempunyai pekerjaan yang mapan.
Kondisi ekonomi yang belum berdiri kokoh, salah satu faktor keributan, beda paham dan macam percekcokan kebanyakan.

- Pembagian 
Setelah bertanya kepada mereka bagaimana masalah  pembagian masalah waktu? Jawabannya hampir sama, hal umum cenderung masih suka melakukan hal-hal yang kurang begitu diperlukan. Misal; pergi ke mal, nonton film, sering jalan-jalan dan kumpul bersama teman-teman.

- Masalah Komitmen
Persoalan sebagai pemicu utama keributan dalam rumah tangga pasangan muda adalah kebebasan. Kebebasan inilah yang  menjadi hal yang diagungkan sedangkan mereka masih berada di usia muda. Padahal aturan dalam sebuah pernikahan yang perlu diutamakan yang dimana pada kondisi untuk saling mengalah, bertoleransi serta menyingkirkan keegoan untuk melakukan apapun yang diinginkan selama itu tidak keluar dari aturan perumah tanggaan.

Dari paparan diatas semoga jadi tambahan pengetahuan, agar persiapan untuk menghalalkan anak orang tidak lagi  grasa-grusu maksa ngumpulin uang, yang ada sampai dijual, bilamana kurang minta bantuan modal pada orang tua dan saudara. Apalagi sampai tega menipu dan mengambil hak orang.

Komentar

Posting Komentar